- Stock: Stok Tersedia
- Penulis: Sujiwo Tejo & Dr. Muhammad Nursamad Kamba
- Penerbit: Imania
- Model: 9786027926530
- MPN: XT-36
Pengiriman Ke DKI JAKARTA Ongkos Kirim Rp 0 Khusus member Grobprime (GRATIS TRIAL) | JOIN |
Deskripsi
Sinopsis:
Agama bukan untuk dibicarakan. Apalagi dibicarakan cuma dalam bahasa kata. Ia laksana napas bagi awam
yang senantiasa bernapas tanpa membicarakannya. Kitab suci diturunkan bukan untuk dipenjara dalam
bahasa kata. Agama dan kitab suci dihadirkan Tuhan untuk disejiwai dan disebadani oleh seisi alam dengan
berbagai macam bahasa—bahasa lukisan, bahasa musik, bahasa aroma, dan lain-lain bahasa bahkan
bahasa keheningan—bukannya diributkan dalam perkelahian persepsi dan cuma dalam bahasa kata. Tapi,
amit-amit, fakta yang jamak berlangsung kini malah: Agama dimonopoli golongan tertentu, lalu Tuhan
ditunggangi untuk melegitimasi syahwat politik berkedok agama, bersenjatakan tusukan bahasa kata-kata di
atas mimbar. Pesan-pesan miris inilah yang dihadirkan Sujiwo Tejo dan Dr. Muhammad Nursamad Kamba
dalam sekuel Tuhan Maha Asyik ini.
Kritik dalam buku ini, seperti edisi sebelumnya, dibangun dengan arif. Hadir melalui kisah-kisah lincah
tentang kemerdekaan berpikir ala bocah-bocah yang nama-namanya mewakili berbagai keyakinan, seperti
Christine, Parwati, Dharma, Samin, Kapitayan, Buchori, dan Pangestu, yang diimbangi kearifan Bu Guru
Matematika dan Pak Guru Biologi dalam “angon” murid-muridnya yang sangat independen itu. Dan, ditutup
dengan hikmah tentang kasih sayang Tuhan yang meliputi segala sesuatu. Tuhan adalah Kebaikan Absolut.
Ia senantiasa mencipta tanpa jeda, sebagai wujud cinta pada makhluk-makhluk yang bersedia takluk pada
kasih dan sayang-Nya. Cinta Tuhan tak terbatas ruang dan waktu. Dia Maha Asyik Sekali—sejauh manusia
tidak kurang ajar, dengan nekat mempersepsikan-Nya, yang ujung-ujungnya malah mengajak Dia ribut.