Terbang

“Lahir miskin itu enggak salah …” --Onggy Hianata

Terbanglah, Chun! Terbanglah menembus langit! Mimpi-mimpimu tergantung di sana. Siang yang terik. Badan kuyup keringat dan kaki tanpa alas, A Chun mengintip ke dalam kelas. Di sana A Lie, kakaknya duduk menyimak tekun. A Chun hanya dapat berharap, suatu saat dia juga bias duduk menyimak pelajaran. Bungsu dari delapan bersaudara itu harus menelan pil pahit, karena keluarganya hanya mampu menyekolahkan A Lie. Untunglah, guru-guru A Lie mengizinkan A Chun masuk kelas. Bagaimanapun hidup A Chun tak lantas berjalan mulus. Nasibnya kembali dipertaruhkan ketika dia lulus SMA dan hijrah ke Surabaya. Air mata, keringat, dan rasa putus asa hampir saja merenggut semangat Onggy. Namun, satu yang selalu diingat, dia harus terbang menggapai impian.

***

Tentang Penulis : Silvarani lahir pada 6 September 1988 di Jakarta. Setelah menyelesaikan pendidikan di S1 Sastra Prancis UI dan Magister Komunikasi di universitas yang sama, Silvarani melanjutkan hobi menulisnya. Beberapa karya yang telah diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama adalah Bintang Jatuh, Love in Paris, Love in London, Love in Kyoto, Game of Hearts, dan novel yang diadaptasi dari beberapa skenario film Indonesia terkenal seperti L’eternita Di Roma, L’Amore Di Romeo, Ada Apa dengan Cinta, Super Didi, 3 Srikandi, dan Zodiak Apa Bintangmu? Di penerbit Grasindo, Silvarani menerbitkan novel Soulmate on The Backstage, 999+ Kosakata Prancis-Indonesia- Inggris, dan Safe&Fun Traveling to Japan for Girls. Dan yang terbaru Reverse di penerbit Falcon. Bagi Silvarani, menulis dapat membuatnya berkomunikasi dengan para pembaca yang sudah dikenalnya maupun belum dikenalnya. Selain menulis, Silvarani yang juga seorang guru bahasa Prancis mempunyai hobi menonton film, mendengarkan musik, berbincang-bincang dengan para sahabatnya, memasak, traveling, dan aktivitas menginspirasi lainnya.

***

“Menyentuh sekaligus menghibur, tidak pretisius tapi intuitif. Ini kisah cinta terhadap kelaurga, cinta terhadap pasangan, dan cinta terhadap mimipi.” —Ika Natassa, penulis Critical Eleven

“Terbang menyuguhkan cerita inspiratif dari Onggy, pemuda Tarakan keturunan Tionghoa yang berjuang mengadu nasib di Surabaya. Jatuh, bangkit, hingga sukses di Singapura. Kita bisa belajar tentang bagaimana hidup harus diperjuangkan di novel ini.” —Gol A Gong, penulis dan pendiri Rumah Dunia

“Selipan jokes-nya efektif dan punya timing tepat di tengah-tengah bitter scenes.” —Daniel Irawan, dermatologist, movie critics, creative director @MagMAEnt