100% ORIGINAL
Tapak Jejak Peradaban: Memotret Eksostisme Warisan Masa Lampau
- Stock: Gudang Penerbit
- Penulis: Novi Indrastuti
- Penerbit: UGM Press
- Model: 9786023864829
Rp95,000
Rp65,550
Pengiriman Ke DKI JAKARTA Ongkos Kirim Rp 0 Khusus member Grobprime (GRATIS TRIAL) | JOIN |
Deskripsi
Keraton Yogyakarta adalah pusat konsep tata ruang di Daerah Istimewa Yogyakarta. Tata ruang daerah ini memiliki keistimewaan berupa garis imajiner yang terletak pada satu garis lurus, terbentang dari Gunung Merapi, Keraton, hingga Laut Selatan. Selain garis imajiner, Yogyakarta juga memiliki sumbu filosofis, yakni Tugu, Keraton, dan Panggung Krapyak yang dihubungkan secara nyata oleh jalan. Semua titik ordinat, baik garis imajiner maupun sumbu filosofis, menjadi objek dalam kumpulan puisi ini.
Telah disebutkan di atas bahwa Keraton menjadi pusat garis imajiner dan sumbu filosofis Yogyakarta. Oleh karena itu, pengurutan sajak dalarn antologi puisi “Tapak Jejak Peradaban†ini dimulai dari pusat, yakni Keraton Yogyakarta. Selanjutnya, urutan bergerak searah jarum jam menuju wilayah yang paling dekat dengan keraton, terus berputar membentuk lingkaran-Iingkaran mulai dari lingkaran kecil hingga lingkaran yang paling besar.
Antologi puisi ini terinspirasi dari eksotisme warisan peradaban masa lampau. Melalui kumpulan puisi fotografl ini, kami ingin membuka dan memperluas wawasan pengetahuan tentang sejarah dan kebudayaan melalui peninggalan-peninggalan bersejarah yang ada dl wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan sebagian kecil Jawa Tengah. Ada berbagai bentuk peninggalan bersejarah yang dipuisikan dalam antologi ini. antara lain candi. keraton. museum. situs. taman keraton. dan sebagainya.
Antologi puisi fotografi Ini mencoba menawarkan bentuk eksplorasi seni yang unik dan kreatif dengan cara menyampaikan gambaran keunikan objek sejarah dan pariwisata dengan menggunakan bahasa puitis atau bahasa estetis. Dengan demikian. antologi puisi ini dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan pesan dengan cara yang menyenangkan kepada penikmatnya (dulce et utile). Antologi 'Tapak Jejak Peradaban' ini dapat difungsikan untuk memperluas wawasan tentang kesejarahan. kebudayaan. dan kepurbakalaan sekaligus dapat digunakan sebagai media alternatif untuk promosi wisata.
Telah disebutkan di atas bahwa Keraton menjadi pusat garis imajiner dan sumbu filosofis Yogyakarta. Oleh karena itu, pengurutan sajak dalarn antologi puisi “Tapak Jejak Peradaban†ini dimulai dari pusat, yakni Keraton Yogyakarta. Selanjutnya, urutan bergerak searah jarum jam menuju wilayah yang paling dekat dengan keraton, terus berputar membentuk lingkaran-Iingkaran mulai dari lingkaran kecil hingga lingkaran yang paling besar.
Antologi puisi ini terinspirasi dari eksotisme warisan peradaban masa lampau. Melalui kumpulan puisi fotografl ini, kami ingin membuka dan memperluas wawasan pengetahuan tentang sejarah dan kebudayaan melalui peninggalan-peninggalan bersejarah yang ada dl wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan sebagian kecil Jawa Tengah. Ada berbagai bentuk peninggalan bersejarah yang dipuisikan dalam antologi ini. antara lain candi. keraton. museum. situs. taman keraton. dan sebagainya.
Antologi puisi fotografi Ini mencoba menawarkan bentuk eksplorasi seni yang unik dan kreatif dengan cara menyampaikan gambaran keunikan objek sejarah dan pariwisata dengan menggunakan bahasa puitis atau bahasa estetis. Dengan demikian. antologi puisi ini dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan pesan dengan cara yang menyenangkan kepada penikmatnya (dulce et utile). Antologi 'Tapak Jejak Peradaban' ini dapat difungsikan untuk memperluas wawasan tentang kesejarahan. kebudayaan. dan kepurbakalaan sekaligus dapat digunakan sebagai media alternatif untuk promosi wisata.
Ulasan
Tags: Novi Indrastuti,
Harno Depe,
BK10