- Stock: Gudang Penerbit
- Penulis: Giyanto Jangkung
- Penerbit: Republika
- Model: 9789791102445
Pengiriman Ke DKI JAKARTA Ongkos Kirim Rp 0 Khusus member Grobprime (GRATIS TRIAL) | JOIN |
Deskripsi
"Cerita ini ditulis Ayah ketika kehidupan kami masih dalam kondisi kekurangan kata Ayah, cita-cita yang paling tiggi seorang seniman adalah ketika sebuah naskahnya diterbitkan lalu difilmkan, dan itu terlalu muluk untuk seniman tingkat kabupaten seperti beliau. Ini juga kata Ayah. Sehingga cita-cita itu hanya bergelantung diangan dan itu terkubur bersama jazad beliau pada tanggal 27 April 1997. Dengan rasa bakti yang tinggi, buku ini saya persembahkan untuk Anda pada ulang tahun ibu yang ke-68. Jika ada kebaikannya didalamnya semoga menjadi penuntun Ayah di Padang Mahsyar kelak. Amin." - RATIH SANG, Top Model era '90. Penulis dan Konsultan Pengembangan dan Kepribadian "Cerita ini, setelah lonceng berbunyi 12 kali, menarik sekali jika diangkat menjadi film. Kenapa? Seluruh persyaratan sebuah film cerita mampu dipenuhi dipenuhi oleh cerita ini. Ceritanya yahud, strukturnya kuat, jalan ceritanya membuat penonton penasaran, akan seperti apa nasib sang tokoh. Peran-perannya dengan berbagai watak, oke banget, menjadi pameran acting yang kaya. Sebuah film dengan bahasa gambar yang tajam menusuk hati kita sehingga menjadi berkeping-keping." - DANARTO, Sastrawan & Perupa "Kisah yang mirip perjalanan hidup perempuan suci dari Basrah Rabiah 'Adawiyah, dengan konflik keagamaan khas Indonesia, Menarik." - KH A. MUSTOFA BISRI, Tokoh Agama, Budayawan "Novel yang sederhana namun berkesan, tidak muluk-muluk dalam bercerita namun Insya Allah bermakna. Tidak akan ada prekuel dan sekuelnya, apalagi trilogy maupun tetralogi. Semoga bermanfaat bagi banyak orang." - TERE-LIYE, Penulis Novel Best Seller "Hafalan sholat delisa", "Moga Bunda Disayang Allah" dan "Bidadari-Bidadari Surga". "Terasa sekali, novel ini ditulis oleh penulisnya dengan rasa cinta yang mendalam kepada jalan Allah. Mengisahkan perjalanan berliku seorang hamba menuju jalan Allah. Mengisahkan perjalanan berliku seorang hamba menuju cahaya Allah. Alurnya memikat, bahasanya halus, dihiasi metaphor yang indah. Sungguh, ini adalah warisan sastra yang sangat berharga." - HABIBURRAHMAN El SHIRAZY, Sastrawan penulis "Ayat-ayat Cinta"