Menu
Your Cart

Serat Centhini (Jilid 2A)

Serat Centhini (Jilid 2A)
Serat Centhini (Jilid 2A)
100% ORIGINAL
Serat Centhini (Jilid 2A)
Serat Centhini (Jilid 2A)
Serat Centhini (Jilid 2A)
Rp130,000
Rp91,000
Hemat Rp39,000 (30%)
Pengiriman Ke DKI JAKARTA
Ongkos Kirim Rp 0
Khusus member Grobprime (GRATIS TRIAL)
JOIN

Deskripsi

Sejak 2015, edisi bahasa Indonesia Serat Centhini sudah tersedia. Namun, tak sedikit makna di balik teks 12 jilid terjemahan itu yang sulit dipahami. Belum lagi ditemukan ketidaktepatan terjemahan,kadang dipaksakan atau kadang malah dihilangkan. Untuk sekadar ingin tahu isinya tentu pembaca tidak terganggu, tapi untuk memahami makna dan relevansinya dengan keadaan sekarang, pesannya bisa tak sampai.

Buku serial Menyingkap Rasa, Menyurat Yang Tersirat ini menyuguh-kan bagian-bagian teks Serat Centhini yang maknanya masih tersembunyi, yang masih menggunakan istilah lokal yang kemungkinan besar sulit dipa-hami, dan ajaran leluhur yang hanya disebut sepintas dan tidak dijelaskan. Banyak juga metafora atau bahasa perumpamaan yang harus dikupas agar hikmahnya dapat kita ambil sebagai pijakan untuk menapaki kehidupan kini dan masa depan.

Kupasan Serat Centhini jilid 2A ini membahas perjalanan Jayengsari dan adiknya (Niken Rancangkapti). Jika Jayengresmi melangkah ke arah sela-tan lalu ke barat dan akhirnya berguru ke Syekh Gunung Karang, namun adiknya berjalan ke selatan dan akhirnya ke arah timur sampai di Banyu-wangi. Dari Banyuwangi, Jayengsari melanjutkan ke Padepokan Sokayasa. Di sisi lain, putra Syekh Ahadiyat di Sokayasa, Mas Cebolang, mening-galkan padepokan tersebut tanpa pamit ayah-bundanya.

Mas Cebolang be-serta empat abdinya melangkah tanpa arah demi mencari hakikat jati diri hingga sampai ke padepokan di G. Tidar asuhan Syekh Wahidiyat. Dalam perjalanan itu, mereka mendapatkan pengetahuan mengenai adat-istiadat tanah Jawi, agama kuno di Jawa, syariat para nabi, mitologi wayang, dan lapis-lapis hakikat diri. Selamat menikmati warisan leluhur awal abad ke-19 ini yang sengaja ditulis agar anak-cucu bangsa kita tidak kehilangan pijakan untuk meraih masa depan gemilang.

Ulasan

Tulis Ulasan

Silahkan login atau daftar untuk mengulas