“… baru setelah terpaksa, mereka mengawini perempuan-perempuan itu. Atau kalau perempuan itu mereka sukai untuk sementara. Sampai pada suatu ketika, jika bosan, dicerai, cari lainnya,” kata Lansih.
“Sayang wanita tidak bisa berbuat sama,” kataku lagi. “Kita wanita terlalu sentimentil, terlalu memiki..
Apakah sebenarnya yang kuketahui dalam hidup ini? Perkawinanku pun tidak mengajariku banyak hal. Hanya dari buku-buku aku membacanya. Sampai kemudian datang saatnya, ketika kuketahui suamiku tidak setia terhadapku. Tak dapat kuingat perasaan yang kutanggung pada waktu itu. Cemburu? Aku tidak tahu, a..
"Mas Sumaryoto adalah seorang nasionalis yang tak jemu-jemunya menyoalisasikan warisan Bung Karno, terutama Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika."
(Sidarto Danusubroto, Ketu..
"Dini telah menggoyang-goyang perahu yang berlayar tenang, yang selama ini kita naiki. Ia telah mengajak kita untuk memahami, bahkan menghayati, hakikat keperempuanan yang dalam novel-novel kita sebelumnya banyak ditampilkan sebagai konsep. Dalam Pada Sebuah Kapal dan beberapa cerita pendeknya, Dini..
Deskripsi Buku“Dini telah menggoyang goyang perahu yang berlayar tenang, yang selama ini kita naiki. Ia telah mengajak kita untuk memahami, bahkan menghayati, hakikat keperempuanan yang dalam novel-novel kita sebelumnya banyak ditampilkan sebagai konsep.Dalam Pada Sebuah Kapal dan beberapa cerita pe..
Orang-orang tua sering berkata, lelaki diharapkan tidak menangis. Tangis itu mengurangi keperwiraan. Setetes air mata yang jatuh ke bumi bisa menyebabkan bumi menjadi sangar, tidak subur. Kesedihan tidak untuk dipampangkan kepada semua orang. Itu adalah sesuatu yang seharusnya diimpit-diindit, disel..