100% ORIGINAL
SASTRA UNTUK TARENDRA
- Stock: Gudang Penerbit
- Penulis: Fitri Nganthi Wani
- Penerbit: Shira Media
- Model: 9786025868788
Rp65,000
Rp48,750
Pengiriman Ke DKI JAKARTA Ongkos Kirim Rp 0 Khusus member Grobprime (GRATIS TRIAL) | JOIN |
Deskripsi
“… Ada sentuhan khas Wani yang tidak ingin goresan tintanya berakhir menggantung ….â€
—Fiersa Besari , Musisi, Penulis, Petualang.
“… Barangkali ini memang zaman baru, di mana kita bisa jadi remaja lebih lama dan boleh galau karena cinta. Sajak-sajak ini sungguh pantas menjadi lirik lagu. Seperti yang ini: Setiap nafasku/ Adalah sajak yang belum kukemas/ Dan kau adalah oksigen/ Yang membuatnya terus ada ….â€
—Ayu Utami, Penulis.
“… Dalam buku ini, Wani adalah Wani dengan kata-katanya sendiri yang tumbuh dan mekar dalam dunia dan masanya sendiri.â€
—Bagus Dwi Danto/Sisir Tanah, Musisi.
Ini baru kamu, Wani!
Begitulah kata yang ingin saya sampaikan kepada Wani, usai saya membaca puisinya dalam kumpulan ini. Tetapi buru-buru saya akan menambahkan sebuah keterangan bahwa saya mengartikan ke-Wani-an dalam puisi ini bukan bermaksud mengingkari biografi masa silamnya. Saya cenderung mengartikan puisi ini sebagai pembuktian bahwa keseriusannya untuk terjun ke dalam larik-larik sajak memang benar-benar berasal dari kesungguhan niat. Dan pastinya bukan semata karena bapaknya seorang penyair.
—Fiersa Besari , Musisi, Penulis, Petualang.
“… Barangkali ini memang zaman baru, di mana kita bisa jadi remaja lebih lama dan boleh galau karena cinta. Sajak-sajak ini sungguh pantas menjadi lirik lagu. Seperti yang ini: Setiap nafasku/ Adalah sajak yang belum kukemas/ Dan kau adalah oksigen/ Yang membuatnya terus ada ….â€
—Ayu Utami, Penulis.
“… Dalam buku ini, Wani adalah Wani dengan kata-katanya sendiri yang tumbuh dan mekar dalam dunia dan masanya sendiri.â€
—Bagus Dwi Danto/Sisir Tanah, Musisi.
Ini baru kamu, Wani!
Begitulah kata yang ingin saya sampaikan kepada Wani, usai saya membaca puisinya dalam kumpulan ini. Tetapi buru-buru saya akan menambahkan sebuah keterangan bahwa saya mengartikan ke-Wani-an dalam puisi ini bukan bermaksud mengingkari biografi masa silamnya. Saya cenderung mengartikan puisi ini sebagai pembuktian bahwa keseriusannya untuk terjun ke dalam larik-larik sajak memang benar-benar berasal dari kesungguhan niat. Dan pastinya bukan semata karena bapaknya seorang penyair.
Ulasan
Tags: FITRI NGANTHI WANI,
Shira Media,
BK10