- Stock: Stok Tersedia
- Penulis: Anggito Abimanyu
- Penerbit: Republika
- Model: 9786235343075
Pengiriman Ke DKI JAKARTA Ongkos Kirim Rp 0 Khusus member Grobprime (GRATIS TRIAL) | JOIN |
Deskripsi
"Buku Pelita Hati: Untaian Syair Cinta Tanpa Syarat terdiri dari 12 bab. Buku ini berisi tentang syair-syair yang ditulis oleh Anggito Abimanyu berdasarkan apa yang beliau rasakan, lihat, alami, inginkan, harapkan, dan doakan, sehingga merupakan ungkapan jiwa beliau. Syair-syair tersebut kemudian dijadikan lagu bernuansa cinta tanpa syarat kepada Sang Pencipta.
Tentang Penulis
Anggito Abimanyu adalah salah satu staf pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada. Beliau menjadi Ketua Departemen Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi (DEB SV) Universitas Gadjah Mada (UGM) sejak Agustus 2022. Dalam Kuliah-kuliah Umumnya Anggito Abimanyu senantiasa menekankan pentingnya nilai-nila Kejujuran, Amanah, Rajin dan Aplikatif disingkat (JUARA).
“Ini adalah sebuah buku yang merupakan refleksi dan kontemplasi seorang Ulul Albab. Refleksi yang kemudian berujung pada untaian syair indah. Tentu semakin indah pula ketika syair indah ini dimusikalisasi. Musikalisasi syair adalah cara terbaik untuk semakin mengindahkan syair untuk semakin dinikmati dan dimaknai. Syair indah ini merupakan kombinasi buah zikir dan pikir. Syair indah ini adalah ikhtiar penulis untuk menginspirasi dengan pesan-pesan humanis-spiritual. Buku ini penting dibaca, dimaknai, diresapi, serta dijadikan modal refleksi untuk diri kita sebagai manusia yang punya tanggung jawab sosial dan ekologis, sekaligus tanggung jawab sebagai hamba Allah SWT. Terus menginspirasi, Mas Anggito.”
Prof. Dr. Arif Satria—Rektor IPB, Bogor
“Saya menikmati untaian kata demi kata dalam syair Cinta guru saya, Pak Anggito Abimanyu. Nurul Qalbi ... Pelita Hati untuk Syair Cinta.... Puncak ibadah kita adalah cinta.... Mahabbah fillah ... lillah. Cinta untuk mencapi ridla Ilahi hingga waktunya nanti, kita kembali dengan penuh ridha dan diridhai radliyatan mardliyyah. Kata-katanya mengalir dengan cinta; dari sosok intelektual, berkecimpung di dunia birokrasi yang hitung-hitungannya rasional; tetapi terasah dengan sensitivitas kalbu. Selamat atas terbitnya karya Pak Anggito, yang memadukan akal dan kalbu dalam buku.”
Prof. Dr. HM Asrorun Ni’am, MA―Ulama MUI, Akademisi UIN dan Kemenpora RI
“Membaca syair yang bernas itu seumpama menikmati kristal mutiara nan berharga. Dipandang dari sudut manapun memantulkan cahaya keindahan. Itu juga yang bisa kita rasakan jika menghayati syair-syair Cinta tanpa syarat yang ditulis Pak Anggito. Jujur, saya terkejut, ekonom terkenal ini ternyata seniman ulung. Syair-syairnya memang tidak sesolid dan setajam Sutardji Calzoum Bahri, tetapi lapisan maknanya mengandung spirit “taqarrub ilallah” dan refleksi “muhasabah” yang kental. Rasanya masih kurang menikmati beberapa puisi yang disuguhkan Pak Anggito di buku ini. Ingin menikmati lagi syair-syair cinta Pak Anggito yang lain. Alfu alfi barakah untuk Pak Anggito.”
Habiburrahman El Shirazy—Sastrawan, Ketua LSBPI MUI Pusat
"