100% ORIGINAL
Namaku Namto
Rp85,000
Rp63,750
Pengiriman Ke DKI JAKARTA Ongkos Kirim Rp 0 Khusus member Grobprime (GRATIS TRIAL) | JOIN |
Deskripsi
Panggil saja ia Namto. Sosok bersegi banyak. Banyak orang menyebutnya misterius. Tapi tak sedikit bilang ramah dan apa adanya. Seperti namanya yang menyebutya hanya sekali helaan napas: Namto.
Namto mengidolakan pemimpin terbesar Indonesia: Karno. Dari Karno ia mengambil api sebagai pemimpin di sebuah kawasan yang tak sudah-sudah dirundung pergolakan: Halmahera. Ia bisa pasrah kepada rakyatnya dalam hal pelayanan, tapi juga bisa keras kepala kepada atasan yang kebiajakannnya berbenturan dengan perasaan kolektif rakyatnya. Namto setiap saat bisa berkelahi dalam pengertian yang paling denotatif.
Namto tahu Halmahera Barat adalah kawasan surgawi. Tapi juga menyimpan sekam. Halmahrea Barat bisa jadi lumbung pangan dalam masyarakatnya yang mayoritas petani (marhena). Ia bangun apa pun yang mendukung fakta tanah, air dan karakter manusia Halmahera Barat yang demikian itu.
Halmahera Barat juga kaya seni tradisi. Festival Teluk Jailolo adalah ikhtiar Namto mengangkat dan sekaligus menunjukkan kepada dunia bahwa sumber daya budi Halmahera Barat masih kukuh. Festival Teluk Jailolo bukan sekadar pesta (maritim) rakyat, tapi juga ikhtiar menyembuhkan luka kekekrasan yang mengabdi lewat jalan kebudayaan.
Buku ini menceritakan segi-segi Namto membuka api (sosial) dalam sekam , mendialogkannya dalam festival, menumbuhkannya dalam tindakan-tindakan kebijakan yang menyejahterahkan. Namto adalah api baru bagi Halmahera Barat.
Namto mengidolakan pemimpin terbesar Indonesia: Karno. Dari Karno ia mengambil api sebagai pemimpin di sebuah kawasan yang tak sudah-sudah dirundung pergolakan: Halmahera. Ia bisa pasrah kepada rakyatnya dalam hal pelayanan, tapi juga bisa keras kepala kepada atasan yang kebiajakannnya berbenturan dengan perasaan kolektif rakyatnya. Namto setiap saat bisa berkelahi dalam pengertian yang paling denotatif.
Namto tahu Halmahera Barat adalah kawasan surgawi. Tapi juga menyimpan sekam. Halmahrea Barat bisa jadi lumbung pangan dalam masyarakatnya yang mayoritas petani (marhena). Ia bangun apa pun yang mendukung fakta tanah, air dan karakter manusia Halmahera Barat yang demikian itu.
Halmahera Barat juga kaya seni tradisi. Festival Teluk Jailolo adalah ikhtiar Namto mengangkat dan sekaligus menunjukkan kepada dunia bahwa sumber daya budi Halmahera Barat masih kukuh. Festival Teluk Jailolo bukan sekadar pesta (maritim) rakyat, tapi juga ikhtiar menyembuhkan luka kekekrasan yang mengabdi lewat jalan kebudayaan.
Buku ini menceritakan segi-segi Namto membuka api (sosial) dalam sekam , mendialogkannya dalam festival, menumbuhkannya dalam tindakan-tindakan kebijakan yang menyejahterahkan. Namto adalah api baru bagi Halmahera Barat.
Ulasan
Tags: Ayu Arman,
Nala Publishing,
BK10