100% ORIGINAL
Mimpi Kemakmuran dalam Pemukiman: Kepenertiban dan Perubahan Sosiokultural Orang Suku Laut di Kepulauan Riau
- Stock: Gudang Penerbit
- Penulis: Khidir Marsanto Prawirosusanto
- Penerbit: UGM Press
- Model: 9786023863990
Rp82,000
Rp61,500
Pengiriman Ke DKI JAKARTA Ongkos Kirim Rp 0 Khusus member Grobprime (GRATIS TRIAL) | JOIN |
Deskripsi
Buku ini mendokumentasikan sepenggal kisah Orang Suku Laut di Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia. Orang Suku Laut dianggap suku bangsa terbelakang, kurang beradab, tidak berdaya, dan miskin sehingga pemerintah merasa perlu membinanya melalui program Pembinaan Kesejahteraan Masyarakat Terasing (PKMT) pada 1980an. Program ini menyebabkan sejumlah perubahan dan penyesuaian kehidupan mereka.
Sepintas lalu tak ada yang janggal dari upaya `memberadabkan' tersebut. Namun, melalui kacamata governmentality (kepenertiban) yang digagas Michel Foucault, buku ini berhasil mengungkap alasan-alasan historis, sosial-budaya, ekonomi, hingga psikologis serta logika yang ada di balik mengapa Orang Suku Laut akhirnya memilih menjadi orang darat daripada kembali mengembara di laut sebagai `orang sampan'.
Dengan corak analisis antropologi Foucauldian, buku ini menawarkan etnografi dengan cara pandang alternatif, yakni bagaimana menerangkan persoalan perubahan sosial, politik, dan kebudayaan lewat perspektif governmentality—yang tidak hanya menangkap tataran kebijakan (negara) melainkan juga berhasil menyentuh pada tataran keseharian (warga negara).
Sepintas lalu tak ada yang janggal dari upaya `memberadabkan' tersebut. Namun, melalui kacamata governmentality (kepenertiban) yang digagas Michel Foucault, buku ini berhasil mengungkap alasan-alasan historis, sosial-budaya, ekonomi, hingga psikologis serta logika yang ada di balik mengapa Orang Suku Laut akhirnya memilih menjadi orang darat daripada kembali mengembara di laut sebagai `orang sampan'.
Dengan corak analisis antropologi Foucauldian, buku ini menawarkan etnografi dengan cara pandang alternatif, yakni bagaimana menerangkan persoalan perubahan sosial, politik, dan kebudayaan lewat perspektif governmentality—yang tidak hanya menangkap tataran kebijakan (negara) melainkan juga berhasil menyentuh pada tataran keseharian (warga negara).