100% ORIGINAL
Man Rabbuka?
- Stock: Gudang Penerbit
- Penulis: Drs. Mukhlis Denros
- Penerbit: Buku Kita
- Model: 9786027703223
- MPN: AAW140027
Rp30,000
Rp22,500
Pengiriman Ke DKI JAKARTA Ongkos Kirim Rp 0 Khusus member Grobprime (GRATIS TRIAL) | JOIN |
Deskripsi
Rasulullah saw. berkata,
"...Ingatlah kematian, demi Zat yang nyawaku berada dalam kekuasaan-Nya, kalau kamu mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kamu akan tertawa sedikit dan banya menangis." (Sahih Muslim)
Jalan kematian menjadi salah satu penentu apakah kita akan hidup bahagia sengsara di akhirat. Menjelang kematian, syaitan akan datang menggoda supaya kita mati dalam keadaan durhaka kepada Allah. Jika kita mati dalam keadaan durhaka kepada Allah, maka sudah dapat dipastikan kita tidak akan dapat menjawab pertanyaan, "Man Rabbuka (siapa Tuhanmu)?"
Bagi manusia yang durhaka, kematiannya akan sangat menyakitkan. Ia akan tersiksa oleh sakratul maut yang dijalaninya. Setelah itu siksaan kubur yang mengerikan akan diperolehnya. Lebih celaka lagi, ia akan mendapatkan siksa neraka yang sangat pedih.
Rasulullah saw. selalu mengingatkan supaya kita selalu ingat mati agar kita dapat meninggalkan dunia ini dalam keadaan husnulkhatimah. Walaupun sepanjang hidup kita diisi oleh berbagai amal kebaikan, hal itu akan hangus dan sia-sia jika menjelang kematian, kita justru tergoda syaitan dan meninggal dalam keadaan kafir. Lalu bagaimanakah supaya kita selalu ingat mati dan mendapatkan kematian yang husnulkhatimah?
"...Ingatlah kematian, demi Zat yang nyawaku berada dalam kekuasaan-Nya, kalau kamu mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kamu akan tertawa sedikit dan banya menangis." (Sahih Muslim)
Jalan kematian menjadi salah satu penentu apakah kita akan hidup bahagia sengsara di akhirat. Menjelang kematian, syaitan akan datang menggoda supaya kita mati dalam keadaan durhaka kepada Allah. Jika kita mati dalam keadaan durhaka kepada Allah, maka sudah dapat dipastikan kita tidak akan dapat menjawab pertanyaan, "Man Rabbuka (siapa Tuhanmu)?"
Bagi manusia yang durhaka, kematiannya akan sangat menyakitkan. Ia akan tersiksa oleh sakratul maut yang dijalaninya. Setelah itu siksaan kubur yang mengerikan akan diperolehnya. Lebih celaka lagi, ia akan mendapatkan siksa neraka yang sangat pedih.
Rasulullah saw. selalu mengingatkan supaya kita selalu ingat mati agar kita dapat meninggalkan dunia ini dalam keadaan husnulkhatimah. Walaupun sepanjang hidup kita diisi oleh berbagai amal kebaikan, hal itu akan hangus dan sia-sia jika menjelang kematian, kita justru tergoda syaitan dan meninggal dalam keadaan kafir. Lalu bagaimanakah supaya kita selalu ingat mati dan mendapatkan kematian yang husnulkhatimah?
Ulasan
Tags: Drs. Mukhlis Denros,
Al Barokah,
BK10