Kiasa

“Emang kalau saya mau sama kamu, kamu siap nikah sama saya? Saya tidak dalam waktu menunggu, kamu tau itu.” Kata-kata Satria menggema, seharusnya Kiana sadar kalau Satria hanya obsesinya saja. Menyukai seorang dosen memang tidak ada di list ‘what must i do’ yang Kiana tulis sebelum kuliah. Kehidupan percintaannya yang juga lempeng-lempeng saja malah kacau ketika dia menuju tingkat akhir. 

Tidak, Kiana tarik perkataannya dia tidak suka tapi hanya kagum dengan ketampanan sang dosen. Tapi satu hal membuatnya merasa bodoh karena kebanyakan membaca series manis Pak Dos tampan dan Mahasiswi cantik.

“Aish, seharusnya dari awal gue sadar kalau dosen muda tanpa buntut dan pawang itu cuma ada di novel.”

Buntut dan Pawang? Apa benar Pak Satria memilikinya?

“Saya belum pernah menikah.” Cek kebenarannya disini!