100% ORIGINAL
Kejadian Hujan Ekstrem Wilayah Tropis: Kombinasi Observasi Permukaan dan Satelit Meteorologis serta Karakteristik Lingkungan Pembentukannya
- Stock: Gudang Penerbit
- Penulis: Andung Bayu Sekaranom
- Penerbit: UGM Press
- Model: 9786023869237
Rp132,000
Rp91,080
Pengiriman Ke DKI JAKARTA Ongkos Kirim Rp 0 Khusus member Grobprime (GRATIS TRIAL) | JOIN |
Deskripsi
Hujan ekstrem merupakan salah satu faktor utama pemicu kejadian bencana hidrometeorologis di Indonesia. Kejadian bencana hidrometeorologis yang semakin lama semakin meningkat menunjukkan pentingnya pemahaman mengenai karakteristikterjadinya hujan ekstrem. Pemahaman ini mencakup identifikasi berdasarkan stasiun meteorologis, karakteristik probabilitas, distribusi spasial, analisis berbasis satelit meteorologis, dan faktor penentu terjadinya hujan ekstrem.
Buku ini menyajikan contoh-contoh hasil analisis yang dilakukan penulis dalam kajian terkait hujan esktrem di wilayah tropis, terutama di Indonesia. Kajian yang dilakukan menekankan analisis statistik berdasarkan observasi stasiun meteorologis dan satelit cuaca, terutama berbasis satelit Tropical Rainfall Measurement Mission (TRMM) dan CloudSat. Faktor kestabilan atmosfer dan lingkungan pembentukan hujan ekstrem juga dibahas dalam buku ini, terutama dengan menggunakan data regional dari European Centre for Medium-Range Weather Forecasts (ECMWF) reanalysis interim (ERA-Interim).
Beberapa hal menarik yang ditampilkan dalam buku ini adalah bahwa distribusi kejadian hujan ekstrem tidak selalu berbanding lurus dengan curah hujan tahunan. Daerah-daerah dengan pembentukan sistem konvektif yang intensif, terutama daerah pesisir, memiliki probabilitas pembentukan hujan ekstrem lebih tinggi. Dalam buku ini juga ditunjukkan bahwa pembentukan hujan ekstrem daerah-daerah dengan kelembapan tinggi, seperti Indonesia, terjadi secara lebih efisien dari segi energi. Hal ini terutama dikaitkan dengan kondisi atmosfer yang lebih stabil dengan ketinggian puncak awan konvektif lebih rendah dibandingkan estimasi banyak peneliti yang disebut dengan warm-type heavyrainfall.
Buku ini menyajikan contoh-contoh hasil analisis yang dilakukan penulis dalam kajian terkait hujan esktrem di wilayah tropis, terutama di Indonesia. Kajian yang dilakukan menekankan analisis statistik berdasarkan observasi stasiun meteorologis dan satelit cuaca, terutama berbasis satelit Tropical Rainfall Measurement Mission (TRMM) dan CloudSat. Faktor kestabilan atmosfer dan lingkungan pembentukan hujan ekstrem juga dibahas dalam buku ini, terutama dengan menggunakan data regional dari European Centre for Medium-Range Weather Forecasts (ECMWF) reanalysis interim (ERA-Interim).
Beberapa hal menarik yang ditampilkan dalam buku ini adalah bahwa distribusi kejadian hujan ekstrem tidak selalu berbanding lurus dengan curah hujan tahunan. Daerah-daerah dengan pembentukan sistem konvektif yang intensif, terutama daerah pesisir, memiliki probabilitas pembentukan hujan ekstrem lebih tinggi. Dalam buku ini juga ditunjukkan bahwa pembentukan hujan ekstrem daerah-daerah dengan kelembapan tinggi, seperti Indonesia, terjadi secara lebih efisien dari segi energi. Hal ini terutama dikaitkan dengan kondisi atmosfer yang lebih stabil dengan ketinggian puncak awan konvektif lebih rendah dibandingkan estimasi banyak peneliti yang disebut dengan warm-type heavyrainfall.
Ulasan
Tags: Andung Bayu Sekaranom,
BK10