100% ORIGINAL
Janji Di Tanah Petarung
- Stock: Gudang Penerbit
- Penulis: Fajarullah
- Penerbit: Buku Kita
- Model: 9786021032503
- MPN: HAM160001
Rp55,000
Rp41,250
Pengiriman Ke DKI JAKARTA Ongkos Kirim Rp 0 Khusus member Grobprime (GRATIS TRIAL) | JOIN |
Deskripsi
"Jika Anda bertemu seorang lelaki dekat angka 40-an, bahu memanggul meja lipat berlatar poster Barbie yang dililit isolasi cokelat serta white board berkaki tiga, berkeliaran menjajakannya disekitar masjid Al-Hikmah, Way Dadi, Bandar Lampung; demi Tuhan, mohon sampaikan saya menunggunya, untuk mengembalikan haknya yang telah 'terampas'.
Saya membeli meja mungil itu, sangat murah, Rp. 25.000, disebuah terik bakda dzuhur, setelah tawar-menawar, selepas menjawab pertanyaannya dengan kalimat, ""Dari Mesuji!"" Mematahkan harga Rp. 35.000 yang diminta. Saya tahu, kata 'Mesuji' sudah membuat rautnya bagai berjumpa singa lapar.
Ternyata, seorang sahabat menyebut saya menawar terlalu murah, si pedagang yang lelah itu mungkin tak lagi mendapat untung. Adalah Rp. 35.000 harga meja lipat itu dipasaran!
la telah kehilangan upah lelah Rp. 10.000 yang mungkin sedang dinanti anak-isterinya dengan penuh harap! Katakutannya terhadap kata Mesuji berperan besar sebagai awal sesal, tak akan lagi kuasa membuat senyum termakna.
Itulah pondasi dasar mengapa novel tak terlalu menarik ini hadir; kami bukan mahluk bar-bar! Kami juga seperti dirimu, Saudaraku, mengibarkan bendera setiap 17 Agustus, melaksanakan upacara, hafal lagu Indonesia Raya, taat pajak, aktif dalam pemilu juga bangga pada batik.
Selembar lidah anginlah yang telah menghakimi kami!"
Saya membeli meja mungil itu, sangat murah, Rp. 25.000, disebuah terik bakda dzuhur, setelah tawar-menawar, selepas menjawab pertanyaannya dengan kalimat, ""Dari Mesuji!"" Mematahkan harga Rp. 35.000 yang diminta. Saya tahu, kata 'Mesuji' sudah membuat rautnya bagai berjumpa singa lapar.
Ternyata, seorang sahabat menyebut saya menawar terlalu murah, si pedagang yang lelah itu mungkin tak lagi mendapat untung. Adalah Rp. 35.000 harga meja lipat itu dipasaran!
la telah kehilangan upah lelah Rp. 10.000 yang mungkin sedang dinanti anak-isterinya dengan penuh harap! Katakutannya terhadap kata Mesuji berperan besar sebagai awal sesal, tak akan lagi kuasa membuat senyum termakna.
Itulah pondasi dasar mengapa novel tak terlalu menarik ini hadir; kami bukan mahluk bar-bar! Kami juga seperti dirimu, Saudaraku, mengibarkan bendera setiap 17 Agustus, melaksanakan upacara, hafal lagu Indonesia Raya, taat pajak, aktif dalam pemilu juga bangga pada batik.
Selembar lidah anginlah yang telah menghakimi kami!"
Ulasan
Tags: Fajarullah,
Herya Media,
BK10