Setiap pagi, Bunda selalu menyiapkan sarapan. Setiap malam, Bunda selalu membacakan buku cerita. Bunda selalu sibuk, tapi tidak pernah terlihat suntuk.“Aku sayang Bunda,†ujar Nabil dan Naura...
Saat berada di minimarket, Naura membeli cokelat dan mainan. Masing-masing dua buah. “Wah, kenapa semuanya dibeli dua, Naura?†tanya Bunda. Naura tersenyum lebar. Kenapa, ya?..
Naura sedang belajar menabung.
"Kak Nabil, kenapa lama sekali penuhnya?" tanya Naura sambil menatap celengan kesayangannya.
Nabil tertawa sambil berkata, "Menabung memang harus sabar, Naura."
Hmm. Kira-kira, Naura menabung untuk apa, ya?..
Saat kecewa, wajah Naura muram.
Bibirnya cemberut, terlihat masam.
Naura jadi malas berbicara.
Hatinya galau tak terkira.
Wah, kenapa Naura kecewa, ya?Sadarkah kita orangtua bahwa anak juga manusia sama seperti orang dewasa. Mereka pun memiliki emosi-emosi dan gejolak yang dirasakan akibat letupan..
Saat ikut Bunda ke swalayan, Nabil dan Naura bermain petak umpat. Nabil bersembunyi, Naura mencari. Karena terlalu jauh, Nabil pun tersesat. Aduh, apa yang harus Nabil lakukan?..
Senin pagi yang cerah. Ayah Didi mengantarkan Cican ke sekolah. Di tengah perjalanan, Cican melambaikan tangannya. Oh, ternyata Cican ingin menyapa Pak Polisi yang berpratroli. “Halo, Pak Polisi,†katanya. Wah, Cican pandai berkata halo, ya. Apakah kalian juga bisa berkata halo? Yuk, katakan Hal..
Andai jadi polisi, Cican akan berpatroli mengelilingi kota.
Membantu siput menyeberang jalan.
Mengatur kendaraan yang berlalu lalang.
Tiba-tiba terdengar teriakan, "Tolooong! Ada pencuri!"..
Cican dan teman-teman bertualang naik kapal laut. Mereka melihat ikan paus melompat indah. "Waaah, kereeen!" kata mereka. Tiba-tiba .... "HAAATSYI!" Seekor naga besar bersin! Ombak menggulung. Kapal mereka bergoyang. Apakah mereka akan jatuh?..
Cican dan teman-teman pergi ke kebun binatang.
Mereka bertualang mencari hewan kesukaan Monsta.
"Badannya besar, bertanduk, dan bercakar," kata Monsta.
Hiiiy, tampaknya seram sekali!
Hewan apakah itu?..
Hari ini Cican dan teman-teman pergi ke museum ilmu pengetahuan.
Semua senang, kecuali Cican.
“Aku tidak mau ke museum. Aku ingin ke taman bermain,†ujar Cican.
“Museum itu asyik, lho. Pasti kamu suka,†hibur Monsta.
Benar tidak, ya, kata Monsta? Hmmm ... kita lihat sama-sama, yuk!..
Cican dan Cini ingin naik balon udara!
Wah, pasti seru banget, ya.
Melayang tinggi di udara.
Menggapai awan gulali.
Tiba-tiba, ada sekumpulan burung berparuh tajam!
Bagaimana kalau balon udaranya meletus?..
Hari ini, Cican ingin belajar menggambar.
Cican menggambar rumah, pohon, dan awan berbentuk donat.
Tapi, ups! Cini tak sengaja menyenggol tangan Cican.
Gambar Cican jadi tercoret. Aduh, bagaimana, ya?..
Kring-kring-kring.
Cican mendapat sepeda baru dari Ayah Didi.
"Cican, kejar kami!" kata teman-teman Cican yang bersepeda ke taman.
Tapi, Cican belum mahir mengendarai sepedanya.
Aduh, bagaimana ini?..