Cinta bagaikan ragi yang memasamkan cairan anggur. Seseorang mencinta, mencinta, dan terus mencinta––periode inkubasinya bisa sangat lama––dan kemudian, dengan kematian, datanglah patah hati. Pada akhirnya cinta selalu tiba di ujung yang tidak dikehendaki.Lisbon, 1904. Seorang pemuda berna..