"DeskripsiProlog:Tahun 1994 adalah tahun paling menyakitkan bagiku. Bahkan, bagi warga di kampungku. Kejadian yang tak disangka kehadirannya merenggut banyak senyum dan kebahagiaan.Aku yang keras kepala dan egois seperti Pada peristiwa 2 Juni 1994, aku mendapat balasan atas semua perbuatanku. Malam ..
"DeskripsiPerihal kematian hanya Tuhan yang tahu. Namun, jika kehilangan karena kematian terus-menerus dihadapkan. Siapa yang berani berteriak 'ikhlas?Gelombang tsunami merenggut lima raga tanpa permisi, berpura pura berterima atas kehilangan adalah hal yang harus Bapak, Khalid, dan Dewangga jalani...
Sesungguhnya tak ada yang benar-benar siap menghadapi kematian. Cerita duka akrab terukir dalam hidup Apta Bayu Cokroaminoto. Dimulai dari kepergian sang ibu yang membuatnya hancur berkeping-keping Kabar kematian semakin akrab mengepung, seperti berdesakan merebut perhatian, mata, pikiran, dan hatin..
"DeskripsiMereka hilang dalam hitungan detik. suara tawa anak-anak di teras rumah malam itu akan selalu menjadi kenangan paling menyakitkan. Rasanya baru kemarin aku menghabiskan waktu, duduk bersama mereka di teras rumah sambil menyanyikan beberapa lagu untuk mengobati luka di hati kita masing-masi..