Percaya kebetulan? Atau, lebih percaya semuanya sudah digariskan takdir? Tapi, kalau setiap pertemuan dan percakapan acak terjadi dalam sebuah kebetulan, bagaimana? Itu memang kebetulan atau takdir?“Tatapannya nusuk banget, kayak gue punya salah sama dia.”“Iya, ini emang saya. Nggak usah kaget gitu...