Maira masih menunduk, tidak berani menatap lawan bicaranya saat ini, sebab sejak tadi cowok itu hanya memasang wajah datar. Kedua tangannya sibuk mencengkeram rok sekolahnya, berusaha melampiaskan perasaan kesal, hancur, dan benci yang tertanam kepada lelaki itu."Aku hamil." Maira berkata dengan sua..