"Mentari, terbitlah lebih awal. Sudah lelah rasanya menahan tangis di sudut kamar.Sudah bergelas-gelas kopi kuseduh tanpa tahu di mana akhir penderitaan ini kuteguk. Kopiku kini hanya tersisa ampas. Harapku telah terhempas.Aku percaya bahwa Tuhan telah menyiapkan sesuatu yang lebih besar dan tentuny..