100% ORIGINAL
GAMANG: Lembaga Pendidikan Islam Menghadapi Perubahan Sosial
- Stock: Gudang Penerbit
- Penulis: Ahmad Mahmudi
- Penerbit: INSISTPress
- Model: 9789798442063
Rp100,000
Rp75,000
Pengiriman Ke DKI JAKARTA Ongkos Kirim Rp 0 Khusus member Grobprime (GRATIS TRIAL) | JOIN |
Deskripsi
Description
Secara keseluruhan, kumpulan tulisan dalam buku ini menggambarkan bagaimana para pengajar dan staf lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat dari beberapa perguruan tinggi Islam itu, mencoba menjawab gugatan lama tentang keberadaan dan keberpihakan mereka. Enam tulisan pada bagian pertama memperlihatkan bagaimana mereka berusaha keras memahami masalahmasalah masyarakat dimana mereka melakukan PAR (Participatory Action Research). Pilihan tematema pokoknya menunjukkan bahwa mereka tidak lagi terpaku pada carapandang lama yang selalu melihat masalah utama umat adalah kerusakan moral, ketidaksusilaan, ketidaksalehan, ketidaktaatan menjalankan ritus atau liturgi keagamaan. Bersama warga masyarakat setempat, mereka menggali dan menemukan tematema yang sangat duniawi (profane), persoalan aktual hidup keseharian yang memang sangat dirasakan oleh warga disana. Cara mereka mengungkapkan masalahmasalah sosial itu juga tidak lagi menghakimi para korban, tetapi lebih mencoba memahami dengan empati mengapa warga masyarakat disana mengalami semua ketidakberuntungan tersebut. Tak pelak, mereka pun tegastegas bersikap memihak kepada para wong cilik itu.
Secara keseluruhan, kumpulan tulisan dalam buku ini menggambarkan bagaimana para pengajar dan staf lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat dari beberapa perguruan tinggi Islam itu, mencoba menjawab gugatan lama tentang keberadaan dan keberpihakan mereka. Enam tulisan pada bagian pertama memperlihatkan bagaimana mereka berusaha keras memahami masalahmasalah masyarakat dimana mereka melakukan PAR (Participatory Action Research). Pilihan tematema pokoknya menunjukkan bahwa mereka tidak lagi terpaku pada carapandang lama yang selalu melihat masalah utama umat adalah kerusakan moral, ketidaksusilaan, ketidaksalehan, ketidaktaatan menjalankan ritus atau liturgi keagamaan. Bersama warga masyarakat setempat, mereka menggali dan menemukan tematema yang sangat duniawi (profane), persoalan aktual hidup keseharian yang memang sangat dirasakan oleh warga disana. Cara mereka mengungkapkan masalahmasalah sosial itu juga tidak lagi menghakimi para korban, tetapi lebih mencoba memahami dengan empati mengapa warga masyarakat disana mengalami semua ketidakberuntungan tersebut. Tak pelak, mereka pun tegastegas bersikap memihak kepada para wong cilik itu.
Ulasan
Tags: Ahmad Mahmudi,
et al,
ISISTPress,
BK10