100% ORIGINAL
Fungi Mikoriza Arbuskula Mempercepat Rehabilitasi Lahan Tambang
Rp80,000
Rp55,200
Pengiriman Ke DKI JAKARTA Ongkos Kirim Rp 0 Khusus member Grobprime (GRATIS TRIAL) | JOIN |
Deskripsi
Aktivitas pertambangan di Indonesia tumbuh pesat, termasuk pertambangan ilegal yang sulit dikendalikan oleh pemerintah. Dampak yang ditimbulkan sangat besar, terutama terhadap perubahan dan kerusakan lingkungan serta masalah kesehatan manusia. Lahan bekas tambang mengalami perubahan rona kawasan, perubahan struktur dan komposisi vegetasi, hilangnya flora dan fauna, bahkan berbagai bahan kimia berbahaya mengancam kehidupan makhluk hidup termasuk manusia. Logam berat harus dikendalikan dan dilenyapkan dari kawasan tambang karena berdampak luas. Masalahnya adalah untuk rehabilitasi lahan tambang, baik pengendalian lahan tambang aktif maupun pascatambang tidaklah mudah. Butuh waktu, tenaga, dan biaya yang besar, bahkan harus memanfaatkan teknologi khusus. Konsekuensinya adalah biaya yang dibutuhkan tidak sebanding dengan hasil tambang. Metode rehabilitasi lahan dapat dilakukan dengan cara fisik maupun biologi.
Dewasa ini, metode restorasi ekologis menjadi pilihan terbaik. Tumbuhan dimanfaatkan untuk rehabilitasi lahan, meskipun hasilnya belum membahagiakan penggiat lingkungan. Teknik terbaru adalah dengan memanfaatkan mikroorganisme untuk meningkatkan kinerja tumbuhan dalam proses rehabilitasi lahan, dan hasilnya mampu mempercepat proses rehabilitasi. Salah satu kelompok mikroorganisme yang bermanfaat tersebut adalah fungi mikoriza arbuskula (FMA).
Buku ini mengulas secara lengkap tentang karakteristik, fungsi, dan peranan FMA dalam rehabilitasi lahan tambang, termasuk kaitannya dengan bioremediasi logam berat berbahaya. Tidak hanya untuk kalangan mahasiswa, buku yang berkaitan dengan ilmu dasar biologi ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi kalangan penggiat lingkungan, pelaku usaha tambang, dan pemangku kebijakan.
Dewasa ini, metode restorasi ekologis menjadi pilihan terbaik. Tumbuhan dimanfaatkan untuk rehabilitasi lahan, meskipun hasilnya belum membahagiakan penggiat lingkungan. Teknik terbaru adalah dengan memanfaatkan mikroorganisme untuk meningkatkan kinerja tumbuhan dalam proses rehabilitasi lahan, dan hasilnya mampu mempercepat proses rehabilitasi. Salah satu kelompok mikroorganisme yang bermanfaat tersebut adalah fungi mikoriza arbuskula (FMA).
Buku ini mengulas secara lengkap tentang karakteristik, fungsi, dan peranan FMA dalam rehabilitasi lahan tambang, termasuk kaitannya dengan bioremediasi logam berat berbahaya. Tidak hanya untuk kalangan mahasiswa, buku yang berkaitan dengan ilmu dasar biologi ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi kalangan penggiat lingkungan, pelaku usaha tambang, dan pemangku kebijakan.
Ulasan
Tags: Suharno,
Rosye H.R. Tanjung,
Supeni Sufaati,
BK10