100% ORIGINAL
Din Syamsuddin dari Sumbawa untuk Dunia
- Stock: Stok Tersedia
- Penulis: FADMI SUSTIWI
- Penerbit: Al-Mizan
- Model: 9786024410063
- MPN: IM-85
Rp69,000
Rp49,680
Pengiriman Ke DKI JAKARTA Ongkos Kirim Rp 0 Khusus member Grobprime (GRATIS TRIAL) | JOIN |
Deskripsi
Siapa tak kenal sosok Prof. Dr. KH. Muhammad Sirajuddin Syamsuddin, M.A. yang lebih dikenal dengan sebutan Din Syamsuddin? Posisinya sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah dua periode (2005-2010) dan (2010-2015), serta Ketua Umum MUI (2014-2015), serta berbagai posisi strategis lainnya di level nasional dan internasional menempatkan Din sebagai news maker. Pelbagai tulisan, opini, komentar, dan kegiatan Din juga dimuat di media-media secara luas.
Di samping sebagai figur publik—sebagai ulama, cendekiawan, organisator, politisi, dosen, dan aktivis—yang sering diberitakan, Din punya sisi personal yang tidak banyak diketahui orang. Siapa sangka, misalnya, bahwa Din kecil tiap hari menjajakan kue bikinan ibunya di sekolah, pergi ke sekolah tanpa alas kaki, dan mencuci baju di kali. Tapi, ada satu hal yang membedakan Din kecil dengan anak kampung lainnya: tekad besarnya menjadi ulama. Tekad itulah yang membawa dia dari kampungnya di Sumbawa ke Pondok Modern Darussalam Gontor selepas SMP—meski izin dari orangtuanya keluar setelah dia berpura-pura gila! Di Gontor inilah Din tampaknya menemukan kawah candradimukanya untuk mewujudkan impiannya itu. Di samping mempelajari ilmu-ilmu keislaman, Din juga menekuni bahasa Inggris dan Arab—dua alat yang kelak memuluskannya mengembara dan berpikrah di dunia internasional.
Di UIN (dulu IAIN) Jakarta—tempat Din belajar selepas lulus dari Gontor—Din menemukan dunia baru: aktivitas kemahasiswaan yang menggairahkan. Di sinilah Din—yang dibesarkan di keluarga NU, mendapatkan pendidikan dasar dan menengah di madrasah NU, bahkan pernah menjadi ketua Ikatan Pelajar NU (IPNU)—mengalami titik balik (turning point) yang amat menentukan: aktif di IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah). Dari sini karier Din di Persyarikatan Muhammadiyah berkembang pesat: dari Ketua IMM, kemudian Ketua Pemuda Muhammadiyah, lalu Wakil Ketua Umum PP Muhammadiyah hingga akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah selama dua periode berturut-turut.
SKU : IM-85
ISBN : 9786024410063
Berat : 300 Gram
Halaman : 256
Jenis Cover : Soft Cover
Di samping sebagai figur publik—sebagai ulama, cendekiawan, organisator, politisi, dosen, dan aktivis—yang sering diberitakan, Din punya sisi personal yang tidak banyak diketahui orang. Siapa sangka, misalnya, bahwa Din kecil tiap hari menjajakan kue bikinan ibunya di sekolah, pergi ke sekolah tanpa alas kaki, dan mencuci baju di kali. Tapi, ada satu hal yang membedakan Din kecil dengan anak kampung lainnya: tekad besarnya menjadi ulama. Tekad itulah yang membawa dia dari kampungnya di Sumbawa ke Pondok Modern Darussalam Gontor selepas SMP—meski izin dari orangtuanya keluar setelah dia berpura-pura gila! Di Gontor inilah Din tampaknya menemukan kawah candradimukanya untuk mewujudkan impiannya itu. Di samping mempelajari ilmu-ilmu keislaman, Din juga menekuni bahasa Inggris dan Arab—dua alat yang kelak memuluskannya mengembara dan berpikrah di dunia internasional.
Di UIN (dulu IAIN) Jakarta—tempat Din belajar selepas lulus dari Gontor—Din menemukan dunia baru: aktivitas kemahasiswaan yang menggairahkan. Di sinilah Din—yang dibesarkan di keluarga NU, mendapatkan pendidikan dasar dan menengah di madrasah NU, bahkan pernah menjadi ketua Ikatan Pelajar NU (IPNU)—mengalami titik balik (turning point) yang amat menentukan: aktif di IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah). Dari sini karier Din di Persyarikatan Muhammadiyah berkembang pesat: dari Ketua IMM, kemudian Ketua Pemuda Muhammadiyah, lalu Wakil Ketua Umum PP Muhammadiyah hingga akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah selama dua periode berturut-turut.
SKU : IM-85
ISBN : 9786024410063
Berat : 300 Gram
Halaman : 256
Jenis Cover : Soft Cover
Ulasan
Tags: FADMI SUSTIWI,
Al-Mizan,
BK10