100% ORIGINAL
Burung-Burung Kehilangan Sarang: Kisah Tiga Kampung dalam Konflik Agraria
- Stock: Gudang Penerbit
- Penulis: Iswan Kaputra
- Penerbit: INSISTPress
- Model: 9786028384896
Rp50,000
Rp37,500
Pengiriman Ke DKI JAKARTA Ongkos Kirim Rp 0 Khusus member Grobprime (GRATIS TRIAL) | JOIN |
Deskripsi
Description
“Dokumentasi ilmiah dalam bentuk buku berdasarkan hasil riset ini menguraikan tiga kasus konflik rakyat berhadapan dengan tiga perusahaan perkebunan yang berbeda. Buku ini berupaya mengungkap polapola yang dilakukan perusahaan dalam konflik agraria. Pelajaran yang dipetik dari mencermati konflik pada tiga kampung (kampung Pergulaan, kampung Banten, dan kampung Panguripan) di Sumatra Utara ini menjadi semacam peringatan dini bagi semua rakyat petani di pedesaan, yang kapan saja lahan pertanian milik mereka dapat direnggut oleh pihak lain. Modus pengambilalihan sepihak yang dikisahkan dalam buku ini juga dapat dijadikan antisipasi modus yang sama ke depan yang dilakukan terhadap rakyat.†Wahyudhi, Ketua Badan Pengurus BITRA Indonesia
“Buku ini didedikasikan kepada masyarakat Indonesia yang mengalami nasib yang sama dengan kisah tiga kampung yang sumber penghidupan mereka dirampas secara paksa. Berbagai upaya, taktik, dan strategi perjuangan klaim hak tanah dalam konflik agraria dapat dijadikan pelajaran untuk memperjuangkan kembalinya tanah milik rakyat. Begitu juga bagi masyarakat lain yang tidak menghadapi konflik tapi punya sumberdaya tanah sebagai lahan pertanian atau perkebunan rakyat. Buku ini dapat dijadikan pelajaran untuk antisipasi karena bukan hal yang tidak mungkin kelompok masyarakat lain dihampiri persoalan yang sama pada masa yang akan datang, mengingat rakusnya korporasi dibantu oleh mafia tanah.†Prof. Bungaran Antonius Simanjuntak, Guru Besar Sosiologi dan Antropologi Sosial Universitas Negeri Medan.
“Dokumentasi ilmiah dalam bentuk buku berdasarkan hasil riset ini menguraikan tiga kasus konflik rakyat berhadapan dengan tiga perusahaan perkebunan yang berbeda. Buku ini berupaya mengungkap polapola yang dilakukan perusahaan dalam konflik agraria. Pelajaran yang dipetik dari mencermati konflik pada tiga kampung (kampung Pergulaan, kampung Banten, dan kampung Panguripan) di Sumatra Utara ini menjadi semacam peringatan dini bagi semua rakyat petani di pedesaan, yang kapan saja lahan pertanian milik mereka dapat direnggut oleh pihak lain. Modus pengambilalihan sepihak yang dikisahkan dalam buku ini juga dapat dijadikan antisipasi modus yang sama ke depan yang dilakukan terhadap rakyat.†Wahyudhi, Ketua Badan Pengurus BITRA Indonesia
“Buku ini didedikasikan kepada masyarakat Indonesia yang mengalami nasib yang sama dengan kisah tiga kampung yang sumber penghidupan mereka dirampas secara paksa. Berbagai upaya, taktik, dan strategi perjuangan klaim hak tanah dalam konflik agraria dapat dijadikan pelajaran untuk memperjuangkan kembalinya tanah milik rakyat. Begitu juga bagi masyarakat lain yang tidak menghadapi konflik tapi punya sumberdaya tanah sebagai lahan pertanian atau perkebunan rakyat. Buku ini dapat dijadikan pelajaran untuk antisipasi karena bukan hal yang tidak mungkin kelompok masyarakat lain dihampiri persoalan yang sama pada masa yang akan datang, mengingat rakusnya korporasi dibantu oleh mafia tanah.†Prof. Bungaran Antonius Simanjuntak, Guru Besar Sosiologi dan Antropologi Sosial Universitas Negeri Medan.