100% ORIGINAL
Budaya Konflik Dan Jaringan Kekerasan: Pendekatan Penyelesaian Berdasarkan Kearifan Lokal Minangkabau
- Stock: Gudang Penerbit
- Penulis: Zaiyardam Zubir
- Penerbit: INSISTPress
- Model: 6028384372
Rp60,000
Rp45,000
Pengiriman Ke DKI JAKARTA Ongkos Kirim Rp 0 Khusus member Grobprime (GRATIS TRIAL) | JOIN |
Deskripsi
Description
Buku di tangan Anda ini berisi penjelasan dan pengertian tentang budaya konflik yang terdapat dalam masyarakat. Permasalahan besar yang kemudian muncul adalah budaya konflik yang seharusnya menjadi sumber dinamika masyarakat, seringkali digunakan oleh pihak luar sebagai ajang untuk menjalankan kepentingan mereka, sehingga menjadi kekerasan, anarkis, dan amuk massa. Padahal, jika budaya konflik ini diramu sedemikian rupa, bisa menjadi kekuatan untuk memajukan masyarakat. Kepentingan pihak luarlah yang menjadikan budaya ini menjadi negatif, sehingga dengan jaringjaring kekuasaan yang mereka miliki “terutama pengusaha dan penguasa” mereka menggunakan budaya konflik untuk menjadi jaringan kekerasan, dengan menempatkan pihak keamanan “tentara, polisi, pamong praja, dan preman” sebagai jaringan kekerasan untuk menekan masyarakat. Tak heran jika hari ini, tindak kekerasan “terutama yang dipertontonkan oleh media televisi” benarbenar telah melanda negeri ini dan sudah menjadi bagian yang integral dari kehidupan bangsa kita.
Buku di tangan Anda ini berisi penjelasan dan pengertian tentang budaya konflik yang terdapat dalam masyarakat. Permasalahan besar yang kemudian muncul adalah budaya konflik yang seharusnya menjadi sumber dinamika masyarakat, seringkali digunakan oleh pihak luar sebagai ajang untuk menjalankan kepentingan mereka, sehingga menjadi kekerasan, anarkis, dan amuk massa. Padahal, jika budaya konflik ini diramu sedemikian rupa, bisa menjadi kekuatan untuk memajukan masyarakat. Kepentingan pihak luarlah yang menjadikan budaya ini menjadi negatif, sehingga dengan jaringjaring kekuasaan yang mereka miliki “terutama pengusaha dan penguasa” mereka menggunakan budaya konflik untuk menjadi jaringan kekerasan, dengan menempatkan pihak keamanan “tentara, polisi, pamong praja, dan preman” sebagai jaringan kekerasan untuk menekan masyarakat. Tak heran jika hari ini, tindak kekerasan “terutama yang dipertontonkan oleh media televisi” benarbenar telah melanda negeri ini dan sudah menjadi bagian yang integral dari kehidupan bangsa kita.
Ulasan
Tags: Zaiyardam Zubir,
ISISTPress,
BK10