100% ORIGINAL
Boxset Percy Jackson An The Olympions (REPUBLISH)
- Stock: Stok Tersedia
- Penulis: Rick Riordan (Author)
- Penerbit: Noura Books
- Model: 9786232422520
- MPN: ND-474
Rp449,000
Rp323,280
Pengiriman Ke DKI JAKARTA Ongkos Kirim Rp 0 Khusus member Grobprime (GRATIS TRIAL) | JOIN |
Deskripsi
THE LIGHTNING THIEF
Aku Percy Jackson.
Aku sudah dikeluarkan dari sekolah berkali-kali, sebagian karena aku penyandang disleksia dan GPPH (Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktif), sebagian lagi karena masalah sepertinya suka sekali mengejarku ke mana pun aku pergi.
Yang lebih buruk lagi, aku ternyata demigod.
Kalau menurutmu memiliki orangtua dewata itu menyenangkan, kau salah. Sebagai demigod, kami harus menjalani misi dan menjadi pahlawan, yang berarti kami selalu diburu monster, dibenci oleh kebanyakan dewa, dan seringnya mati muda.
Siapa ayahku? Yang jelas bukan Zeus karena dia menuduhku mencuri petirnya dan agak terlalu berambisi ingin mengenyahkanku dari dunia. Dan, karena nasibku memang luar biasa buruk, aku cuma punya waktu sepuluh hari untuk membuktikan bahwa aku tidak bersalah sebelum para dewa berperang karena amukan Zeus. Dengan ramalan yang berkata, Dan, pada akhirnya, kau akan gagal menyelamatkan apa yang menurutmu paling signifikan.
Percy Jackson,
Sendirian di Kabin Tiga, Perkemahan Blasteran
THE SEA OF MONSTERS
Kau pikir hidupku kembali tenang setelah berhasil mencegah perang besar antardewa? Tentu saja tidak.
Aku terus dihantui mimpi tentang Grover, sahabat satirku, yang sepertinya hendak dinikahi paksa oleh Cyclops jahat. Lalu, aku membakar gimnasium sekolah tanpa sengaja—salahkan para raksasa! Perkemahan Blasteran bahkan menghadapi serangan dari banteng-banteng yang suka bikin gosong orang.
Nah, kabur dari perkemahan demi menyelamatkan Grover, itu baru menegangkan! Terutama karena kami harus mengarungi Laut Para Monster yang menyamar menjadi Segitiga Bermuda, yang mengisap apa pun yang melintas di atasnya. Aku dan Annabeth bahkan sempat tersesat di sebuah pulau, di mana aku dikutuk menjadi …. Tidak mau bilang. Kejadian traumatis.
Mana ramalan mengerikannya, kau bilang? Baiklah, katanya salah satu anak dari Dewa Tiga Besar akan menimbulkan perang terbesar dalam sejarah ketika menginjak usia 16 tahun. Yang kemungkinan besar adalah aku. Yang berarti semua dewa kini berminat untuk … membinasakanku.
Percy Jackson,
Setelah tahu rahasia besar Chiron,
Trailer centaurus
THE TITAN'S CURSE
Aku tidak menyukai para Pemburu Artemis. Mereka angkuh, galak, dan benci lelaki. Lebih tidak suka lagi karena mereka berhasil merekrut Bianca di Angelo, blasteran baru. Dia sangat egois karena tega meninggalkan adiknya, Nico, sendirian. Ya, ya, tahu apa aku tentang isi hati para gadis? Tapi, alasan utama aku kesal adalah karena Annabeth sepertinya tertarik untuk ber—ah, membahasnya pun aku malas.
Maaf malah curhat. Ayo bahas teror mengerikan yang sudah menjadi menu harian para pahlawan.
Annabeth diculik Manticore, Dewi Artemis disekap, dan ada monster purba yang entah berkeliaran di mana, siap untuk mendatangkan kiamat bagi para dewa. Ramalan sama sekali tidak mencerahkan. Menyebut-nyebut tentang Kutukan Bangsa Titan, ditutup dengan kalimat penyemangat, Dan, seorang akan binasa di tangan orangtuanya.
Aku benci ramalan. Terutama yang bilang aku akan tewas, dalam berbagai cara.
Percy Jackson,
Setelah disuruh Athena jauh-jauh dari putrinya, Gunung Olympus
THE BATTLE OF THE LABYRINTH
Masuk sekolah baru, bertemu gadis manusia yang bisa melihat menembus Kabut, dan lagi-lagi dituduh membakar gedung sekolah. Awal petualangan yang menjanjikan, bukan?
Misi teranyar: menjelajahi Labirin ciptaan Daedalus, pencipta terhebat dalam sejarah. Variasi teror: terancam gila, tersesat selamanya, bertemu monster dan kemungkinan besar—lagi-lagi—berakhir tewas, dan salah langkah akan mengakibatkan Kronos, sang Raja Titan, mendapatkan kembali sosoknya yang sejati. Yang berarti perang terakbar Titan versus dewa-dewi resmi dimulai.
Kenapa aku tidak kabur saja? Karena Perkemahan Blasteran akan diserang pasukan Kronos. Dan, aku tidak ingin kehilangan keluarga dan tempat yang sudah kuanggap rumah.
Hancur beserta napas terakhir seorang pahlawan. Aku sudah bosan. Ramalan ini semakin lama semakin tidak kreatif. Topiknya itu-itu saja. Maut, kematian, kehancuran. Mungkin sudah saatnya Apollo pensiun sebagai dewa ramalan?
Percy Jackson,
Gagal tidur dan berakhir melamun, Labirin Daedalus
THE LAST OLYMPIANS
Typhon, monster yang paling kuat dan ditakuti para dewa, bebas. Dan, dengan penuh semangat ingin membinasakan Olympus. Bahkan meski semua dewa menyatukan kekuatan pun, mereka masih tidak bisa membunuhnya, hanya sekadar … memperlambat. Jadi, apa yang mereka harapkan? Kami, para demigod fana, membantu? Mungkin saja. Sebagai camilan si monster, kalau-kalau dia lapar.
Maaf, aku stres. Biasalah, ramalan membahas kematianku lagi: Satu pilihan akan mengakhiri usianya. Kalau kau saja jenuh apalagi aku. Masalahnya, yang menunggu bukan saja akhir dari Olympus, melainkan akhir dari peradaban dunia. Nah, aku kan tidak boleh egois dan coba-coba kabur.
Semoga saja aku selamat. Kalau aku tidak muncul lagi untuk berkabar, berarti aku, yah, lenyap. Mati. Binasa. Jadi, sampai jumpa atau … selamat tinggal.
Percy Jackson
Siap berperang, di suatu tempat di New York
Ulasan
Tags: Rick Riordan,
Noura Books,
44469,
September30,
mizannov,
cashback250