100% ORIGINAL
Poskolonialisme dalam Sastra Amerika: Komodifikasi Sejarah Politik Identitias dan Rasialisme Kontemporer
Rp72,000
Rp54,000
Pengiriman Ke DKI JAKARTA Ongkos Kirim Rp 0 Khusus member Grobprime (GRATIS TRIAL) | JOIN |
Deskripsi
Kajian poskolonial sudah tidak asing lagi dalam analisis sastra dan budaya, tetapi tidak dengan studi Amerika. Analisis ini masih sangat langka, setidaknya di Indonesia. Bahkan, ada yang menyebutkan studi poskolonial tidak cocok untuk studi Amerika karena di sana masyarakat poskolonial tidak eksis. Teori-teori poskolonial yang muncul dipandang hanya cocok untuk membedah permasalahan Timur dan Barat—dalam hal ini masalah kolonialisme dan warisan kolonialisme Eropa dan Asia ataupun Afrika. Sebuah hipotesis yang memandang teori seperti Orientalisme yang memang lahir dari permasalahan Barat dan Timur dipandang kurang tepat dalam menelaah persoalan Amerika. Namun, pemikiran baru dalam Pengkajian Amerika yang mulai mengkritisi nasionalisme “nation state†di negara itu mulai menguak tabir kolonialisme dan poskolonialisme. Pembedaan antara identitas official dan tidak official meminggirkan identitas nasional lainnya yang ada dan hidup di Amerika, di antaranya identitas Chicano, Black American, dan Native American atau Indian, yang sudah berlangsung lama. Kritik terhadap nasionalisme ini kemudian melahirkan teori dan metode baru, yakni transnasional dan posnasional dalam pengkajian Amerika.
Buku ini disusun dalam enam bagian, bagian pertama pendahuluan. Bagian ini menjelaskan mengenai peristiwa perbudakan yang terjadi sejak era antebellum yang masih diresepsi dalam sastra Amerika hingga kini. Bagian kedua berisi uraian selintas mengenai genealogi perbudakan orang kulit hitam dan munculnya sastra perbudakan. Pemaparan ini dapat memberikan kejelasan bukan saja kronologi perbudakan, melainkan juga lahirnya genre dalam sastra Amerika yang disebut sebagai slave Narrative. Bagian ketiga memerikan poskolonialisme dalam novel-novel yang ditulis oleh penulis kulit hitam. Kepingan ini mengeksplorasi sudut pandang orang kulit hitam dalam melihat dan membentuk identitasnya. Bagian keempat mengulas poskolonialisme dalam novel-novel perbudakan yang ditulis oleh penulis kulit putih. Bagian kelima mendeskripsikan potret ambivalensi terhadap rasialisme di awal abad dua satu melalui pencitraan identitas orang kulit hitam, baik yang muncul dalam novel penulis kulit putih maupun penulis kulit hitam. Bagian terakhir menutup dan menyimpulkan semua pembahasan pada beberapa bab sebelumnya.
Buku ini disusun dalam enam bagian, bagian pertama pendahuluan. Bagian ini menjelaskan mengenai peristiwa perbudakan yang terjadi sejak era antebellum yang masih diresepsi dalam sastra Amerika hingga kini. Bagian kedua berisi uraian selintas mengenai genealogi perbudakan orang kulit hitam dan munculnya sastra perbudakan. Pemaparan ini dapat memberikan kejelasan bukan saja kronologi perbudakan, melainkan juga lahirnya genre dalam sastra Amerika yang disebut sebagai slave Narrative. Bagian ketiga memerikan poskolonialisme dalam novel-novel yang ditulis oleh penulis kulit hitam. Kepingan ini mengeksplorasi sudut pandang orang kulit hitam dalam melihat dan membentuk identitasnya. Bagian keempat mengulas poskolonialisme dalam novel-novel perbudakan yang ditulis oleh penulis kulit putih. Bagian kelima mendeskripsikan potret ambivalensi terhadap rasialisme di awal abad dua satu melalui pencitraan identitas orang kulit hitam, baik yang muncul dalam novel penulis kulit putih maupun penulis kulit hitam. Bagian terakhir menutup dan menyimpulkan semua pembahasan pada beberapa bab sebelumnya.