100% ORIGINAL
Brand Gardener Edisi Khusus Tumbuh Berkembang
- Stock: Gudang Penerbit
- Penulis: Handoko Hendroyono (Author)
- Penerbit: Literati Book
- Model: 9786028740340
- MPN: 6028740349
Rp75,000
Rp51,750
Pengiriman Ke DKI JAKARTA Ongkos Kirim Rp 0 Khusus member Grobprime (GRATIS TRIAL) | JOIN |
Deskripsi
Brand Gardener Edisi Khusus Tumbuh Berkembang
Dunia komunikasi, advertising dan marketing menemukan habitat lebih menantang. Habitat yang indah,penuh dengan dinamika yang tak terpikirkan sebelumnya. Kemungkinan-kemungkinanbaru ini menyebabkan penghuninya harus belajar, bermetamorfosis, dan beradaptasi dengan kondisi lingkungan.
Pendekatan mainstream danpendekatan non-mainstream seperti bertumpukkan karena memang ini adalahmasa transisi model komunikasi, masa chaotic yang bisa jadi positif karenapeluang-peluang baru bermunculan.
Brand Gardener adalah sebuah attitude.
Bahwa siapa pun kita, apakah CEO,ahli personal branding, aktivis sosial, Brand Gardener, seniman,wartawan, chef, atau siapa saja, idealnya menjadi seorang BrandGardener, yang bertugas menyuburkan branddi lingkungannya. Begitu banyak cara, tahapan, dan juga channelkomunikasi bisa dipilih secara taktis dan efektif, baik berbayar maupun gratis.
Storytelling, sentral dari eksistensi brandmasa kini harus dikelola agar punya pesona. Dengan perubahan tanpa henti, attitudeuntuk terus belajar dan belajar menjadikan komunikasi sebuah proses yang seru sekaligus menyenangkan.
Testimonial:
"Apa yang kamu tabur di ladang, itu yang akan masyarakat tuai."
Sebagai seorang garderner dalam proses belajar yang tak akan kunjung selesai ini, saya yang bertanikan sebuah produk dan informasi mempunyai pekerjaan rumah terbesar, bagaimana menjadi tools yang menumbuhkan tanaman yang baik untuk pasar. Mengubah mindset dari "Pasar Adalah Kapital" menjadi "Pasar Adalah Space" (dalam konteks Brand Gardener, space adalah "ladang"). Pada akhirnya proses bertani kita adalah apa yang akan kita isi pada ladang itu. Nilai yang seperti apa yang saya inginkan untuk tumbuh di ladang saya. ~ Angga Sasongko
Iklan dianggap berhasil ketika mampu masuk menjadi tema dalam pembicaraan sehari-hari, mencuri perhatian massa dan menjadi bagian dari interaksi sosial. Di sinilah, relevansi sosial sebuah iklan dipertaruhkan. Sebuah level keberhasilan awal yang sekarang semakin sulit untuk dicapai.
Interaksi yang intens antara iklan dan lingkungannya, serta keterlibatan iklan dalam sekian banyak konteks sosial terkini dibahas secara kreatif di buku “Brand Gardener†ini. ~ Janoe Arijanto
Bukan sekedar brand building tapi brand gardening. Tak cukup hanya membangun brand, tapi bagaimana menjadikan brand sebagai elemen terindah di taman hati.
Semoga kehadiran buku langka ini di taman advertising tempat brand-brand bertumbuh, menjadi setetes embun yang menyejukkan jiwa-jiwa kreatif yang resah. Menjadi persemaian bibit-bibit kejujuran yang makin memanusiakan kita semua. ~ Arief Budiman
Budaya tutur yang menjadi bagian penting kehidupan bangsa ini menjadi acuannya menyajikan kisah-kisah menyentuh sebagai dasar menemukan dan menciptakan nilai-nilai yang kelak dapat dipakai dalam pengembangan strategi dan komunikasi dalam desain, marketing, periklanan atau branding. ~ Ayip Bali
Saya justru melihat potensi untuk menjadikan band sebagai brand itu terbuka lebar di kalangan band-band independen dan unsigned Tanah Air. ~ Wendy Putranto
Jadi apapun mediumnya, sebenarnya yang terpenting adalah bagaimana membuat sesuatu yang berdampak positif untuk banyak pihak dan bahkan untuk ekosistemnya. Sehingga apa yang kita buat tidak sekedar out of the box namun juga dieksekusi secara inside the box. ~ Yoris Sebastian
Kekuatan cerita lah yang membuat kegiatan ini semakin besar. Masing-masing pelaku mempunyai cerita personal sesuai yang dialami dan dirasakan yang kemudian mereka sebarkan baik melalui social media seperti Twitter, Facebook, blog atau langsung kepada orang-orang disekitarnya sehingga semakin banyak yang terkena virus kebaikan Akademi Berbagi. ~ Ainun Chomsun
Pemahaman yang paling utama akan keselerasan adalah agar kita lebih menyadari bahwa kerusakan lingkungan disebabkan antara lain oleh kebiasaan kita sehari-hari. Manusia seharusnya menjadi mahluk yang paling cerdas dialam ini, namun yang kita lakukan justru menghancurkan. ~ Singgih Kartono
Dunia komunikasi, advertising dan marketing menemukan habitat lebih menantang. Habitat yang indah,penuh dengan dinamika yang tak terpikirkan sebelumnya. Kemungkinan-kemungkinanbaru ini menyebabkan penghuninya harus belajar, bermetamorfosis, dan beradaptasi dengan kondisi lingkungan.
Pendekatan mainstream danpendekatan non-mainstream seperti bertumpukkan karena memang ini adalahmasa transisi model komunikasi, masa chaotic yang bisa jadi positif karenapeluang-peluang baru bermunculan.
Brand Gardener adalah sebuah attitude.
Bahwa siapa pun kita, apakah CEO,ahli personal branding, aktivis sosial, Brand Gardener, seniman,wartawan, chef, atau siapa saja, idealnya menjadi seorang BrandGardener, yang bertugas menyuburkan branddi lingkungannya. Begitu banyak cara, tahapan, dan juga channelkomunikasi bisa dipilih secara taktis dan efektif, baik berbayar maupun gratis.
Storytelling, sentral dari eksistensi brandmasa kini harus dikelola agar punya pesona. Dengan perubahan tanpa henti, attitudeuntuk terus belajar dan belajar menjadikan komunikasi sebuah proses yang seru sekaligus menyenangkan.
Testimonial:
"Apa yang kamu tabur di ladang, itu yang akan masyarakat tuai."
Sebagai seorang garderner dalam proses belajar yang tak akan kunjung selesai ini, saya yang bertanikan sebuah produk dan informasi mempunyai pekerjaan rumah terbesar, bagaimana menjadi tools yang menumbuhkan tanaman yang baik untuk pasar. Mengubah mindset dari "Pasar Adalah Kapital" menjadi "Pasar Adalah Space" (dalam konteks Brand Gardener, space adalah "ladang"). Pada akhirnya proses bertani kita adalah apa yang akan kita isi pada ladang itu. Nilai yang seperti apa yang saya inginkan untuk tumbuh di ladang saya. ~ Angga Sasongko
Iklan dianggap berhasil ketika mampu masuk menjadi tema dalam pembicaraan sehari-hari, mencuri perhatian massa dan menjadi bagian dari interaksi sosial. Di sinilah, relevansi sosial sebuah iklan dipertaruhkan. Sebuah level keberhasilan awal yang sekarang semakin sulit untuk dicapai.
Interaksi yang intens antara iklan dan lingkungannya, serta keterlibatan iklan dalam sekian banyak konteks sosial terkini dibahas secara kreatif di buku “Brand Gardener†ini. ~ Janoe Arijanto
Bukan sekedar brand building tapi brand gardening. Tak cukup hanya membangun brand, tapi bagaimana menjadikan brand sebagai elemen terindah di taman hati.
Semoga kehadiran buku langka ini di taman advertising tempat brand-brand bertumbuh, menjadi setetes embun yang menyejukkan jiwa-jiwa kreatif yang resah. Menjadi persemaian bibit-bibit kejujuran yang makin memanusiakan kita semua. ~ Arief Budiman
Budaya tutur yang menjadi bagian penting kehidupan bangsa ini menjadi acuannya menyajikan kisah-kisah menyentuh sebagai dasar menemukan dan menciptakan nilai-nilai yang kelak dapat dipakai dalam pengembangan strategi dan komunikasi dalam desain, marketing, periklanan atau branding. ~ Ayip Bali
Saya justru melihat potensi untuk menjadikan band sebagai brand itu terbuka lebar di kalangan band-band independen dan unsigned Tanah Air. ~ Wendy Putranto
Jadi apapun mediumnya, sebenarnya yang terpenting adalah bagaimana membuat sesuatu yang berdampak positif untuk banyak pihak dan bahkan untuk ekosistemnya. Sehingga apa yang kita buat tidak sekedar out of the box namun juga dieksekusi secara inside the box. ~ Yoris Sebastian
Kekuatan cerita lah yang membuat kegiatan ini semakin besar. Masing-masing pelaku mempunyai cerita personal sesuai yang dialami dan dirasakan yang kemudian mereka sebarkan baik melalui social media seperti Twitter, Facebook, blog atau langsung kepada orang-orang disekitarnya sehingga semakin banyak yang terkena virus kebaikan Akademi Berbagi. ~ Ainun Chomsun
Pemahaman yang paling utama akan keselerasan adalah agar kita lebih menyadari bahwa kerusakan lingkungan disebabkan antara lain oleh kebiasaan kita sehari-hari. Manusia seharusnya menjadi mahluk yang paling cerdas dialam ini, namun yang kita lakukan justru menghancurkan. ~ Singgih Kartono
Ulasan
Tags: Penerbit Literati,
Handoko Hendroyono,
BK10